Archive for Juli 2012

Sebongkah Mimpi Untuk Masa Depan

Tiga tahun masa putih biru yang telah ku lewati, dan mengharuskan diriku untuk move on dari seragam tersebut menuju seragam putih abu-abu yang menjadi masa pendidikan akhir dengan seragam.

Tanpa rasa kebimbangan, aku telah menunjuk suatu SMA negeri disini. Dan dengan semua rasa percaya diri dan penuh kebanggaan, aku mengikuti seleksi di sekolah tersebut. Satu minggu panjang aku harap-harap cemas dan akhirnya hasil seleksi pun keluar.Dari sekitar 360 siswa yang diterima, ternyata namaku tak tercantum disana. Dengan kata lain aku gagal. Atau lebih kasar lagi aku tidak diterima di sekolah tersebut. Lebih miris lagi aku harus menyingkirkan satu mimpiku yang sudah tak mungkin untuk tercapai. Padahal dari sejak dulu, aku berkeyakinan bahwa masa depanku ada bersama sekolah tersebut.

Masih dalam susana dirundung duka, aku lebih harus menerima keyakinan bahwa ada teman saat SMP kemarin yang bisa terbilang "Peringkat Terakhir" dikelas, malah bisa bersenang diri dengan berhasilnya ia masuk di sekolah impianku itu. Apakah memang aku yang tiba-tiba menjadi bodoh? Atau ada faktor "LAIN" ?????? Saat semua masam-masa sulit itu kujalani, aku tetap harus melanjutkan pendidikanku. Masa depan yang mungkin kuraih ditempat lain. Akhirnya, aku terdampar disuatu sekolah yang jauh dari sekolah impian awal ku itu. Mungkin dengan itu aku lebih bisa mengubur semua impianku itu di dalam angan, atau syukur aku bisa melupakan semuanya.

Hari demi hari di awal sekolah baru ini mungkin hanyalah kejenuhan yang kurasa. Air mata pun sesekali tak dapat ku tahan. Kekalahan yang harus nya bisa ku terima dengan sportif, dan semua nya kuterima dengan ikhlas, namun memang hati ini yang belum bisa menapaki kenyataan ini.

Tuhan tidak mengizinkan aku berada disana. Lebih tepatnya Tuhan tahu dimana tempat terbaik untukku. Dengan prinsip seperti itu aku tegar menjalani hari-hari yang sebenarnya biasa-biasa saja. Ku jalani sepertinya adalah sebuah keindahan. Bukan keindahan semu, melainkan kenyataan yang harus kubuat menjadi indah. Lama kelamaan dan semakin berjalan nya waktu. Hati ini semakin terbuka untuk ikhlas menerima jalan Tuhan ini. Meskipun dari awal bukan kemauan ku berada disini. Tapi kembali lagi semua ini Tuhan yang menentukan. Di sekolah ini aku tetap harus membuat hari-hari ku nyaman. Dengan melupakan semua kegalauan kelam itu. Move on adalah harga mati untuk aku menuju jembatan masa depan yang akan kucari disini. Sekarang tak terasa namun jujur sangat kurasakan, aku sudah kelas 12. Dimana inilah tahap akhir aku berada disekolah ini. Jalan menuju masa depan sudah semakin dekat. Semua kesuraman itu oun perlahan-lahan sudah tertutupi. Semua lembaran itu akan ku tutup. Ku buang jauh-jauh, karena akan segera datang masa indah ini.

Yang harus ku lakukan saat ini hanyalah dua. Dua faktor yang mungkin akan sangat aku perhatikan disini ialah, yang pertama aku harus fokus pada pelajaran dan belajar. Terlebih aku harus benar-benar memahami pelajaran yang sudah sejak kelas 10 sangat tidak ku sukai. Bahasa Arab tentunya. Meskipun masa depan ku nanti aku tidak menginginkan ada sangkut paut nya dengan bahasa ini (contohnya: Gutu ngaji). Tapi untuk satu tahun ini aku harus mendongkrak nilainya. Meskipun itu mustahil. Baru dapat buku nya saja aku sudah cenat-cenut, apalagi diwajibkan memahami nya. Atau pelajaran Matematika. Parah banget memang. Guru matematika kelas 11 itu kan cantik sekali ya, hasilnya yang aku perhatiin itu gurunya, bukan angka yang ia jelaskan. Jadi aku juga harus mencintai Matematika, bukan gurunya.

Kalo yang pertama aku harus fokus terhadap pelajaran, nah kalo yang kedua ini tidak kalah penting nya. Aku juga harus fokus pacaran. Ya, kalo orang galau itu kan pikiran nya pasti cuma yang di galauin nya saja, terlebih buat para jomblo yang sibuk mikirin jodohnya, daripada bahasa Arab. Tapi kalo aku, cinta dijadikan sebagai semangat belajar atau motivasi buat kita sendiri. Selagi dampak positif yang akan kuterima, Why Not?

Pacaran dan belajar lebih baik daripada belajar dan pacaran. Karena sesuatu yang kita jalani, akan berlabuh pula ke sesuatu yang akan kita dapatkan. Prinsip pacaran dan belajar yaitu, ketika aku pacaran atau bergelut dalam gelora cinta, aku akan serius disana. Saling sharing atau saling belajar mengenai apapun akan membuat itu tidak membosankan. Pelajaran tidak hanya yang ada disekolah, namun lebih bertemakan kehidupan. Hasilnya aku akan semangat karena semangat belajar akan tumbuh dengan sendiri nya ketika dia selalu berada disisi ku. Itu sudah terbukti, dengan peningkatan nilai Raport dan juga kenaikan peringkatku saat kelas 11 yang lalu.

Jadi, mantapkanlah pilihan untuk satu tujuan diantara dua pilihan. Kesungguhan akan menentukan jalan kalian untuk terbuka lebar atau akan tetap terkunci rapat. Aku memang belum memiliki pengalaman tentang masa depan, namun setidaknya dengan masa lalu, aku bisa mempelajarinya untuk masa depan. Jadi, jangan pernah takut bermimpi. Mimpi itu gratis! Jadi bermimpilah sang pemimpi. Genggamlah masa depan kalian dan Railah Dasi dan Jas hitam kalian.

Posted in | Leave a comment
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.