Archive for Oktober 2012

Antara Aku Dan Andre Hirata

Kawan, pernahkah kalian berfikir tentang diriku sekarang? kalian tahu mengapa aku bermuram? Ya, Mungkin aku tak lebih dari Sahabat jauhku, Ikal namanya. Kalian tahu siapa Ikal? Ya, Seorang anak melayu udik yang pernah bersekolah di Sorbone University, Paris. Kuliah ke negeri orang dengan beasiswa pemerintah.

Masih tentang Ikal.
Berkelana mengelilingi dunia. Sebut saja ia terlempar ke daratan Skandinavia, menjadi patung ikan duyung di negara-negara Balkan bersama Arai, sepupunya. Parah lagi, mereka pernah ditangkap dan ditelanjangi polisi Rusia. Hanya demi memenuhi kebodohan Ikal, Mencar Cinta Sejatinya. Seorang wanita Thionghoa, Njoo Xiang Ling, atau lebih dikenal dengan A Ling. Cinta Sejati Ikal, itu katanya, boy.

Rela keliling Eropa dan Afrika, demi Sebuah mimpi dan A Ling. Keluar masuk tempat lokalisasi dan prostitusi A hingga Z. Mengapa demikian?. Ternyata, di Eropa nama Njoo Xiang Ling memang sangat terkenal. Yaitu nama Dari Jenis obat kuat pria dewasa yang dikemas dalam botol yang bergambar wanita Thionghoa yang aduhai di atas meja.

Ikal, seorang anak melayu udik yang besar di Belitong, negeri Laskar Pelangi. Menemukan cinta pertamanya, A Ling. Saat diperintahkan Bu Muslimah membeli kapur di Toko Sinar Harapan, Toko milik bapa nya A Ling, di Manggar.

Keliling dunia demi mencari A Ling, ternyata bertemunya masih di Belitong. Dasar bodoh kau, boy. Inikah takdir cintamu?

Satu lagi Sahabat jauhku yang tak lain adalah sepupu Ikal. Arai namanya. Dia juga adalah pemuda melayu yang udik. Lebih udik lagi dengan kegemarannya pada orjes Melayu Bang Zaitun. Tak jauh beda dari Ikal. Dia juga sukses menumpaskan mimpi-mimpi kecilnya dengan berkelana Eropa dan Afrika. Itu ekspedisi berdarah, boy.

Bedanya, kalo bertahun Ikal yang setia pada wanita yang tak ia ketahui rimbanya di Eropa, namun Ikal punya pacar disana. Katya, namanya. Gadis Jerman yang seksi. Araijauh lebih gila, boy. Namun, dibalik semua tingkah gila Arai, dia adalah lelaki ter-absurd yang pernah aku kenal. Kau tahu kawan apa penyebabnya? Apalagi Kalo bukan Zakiah Nurmala. Gadis Melayu yang cantik, yang telah lama menjadi incarannya. Sejak SMA.

Sewajtu Arai masih di Paris, dan ketika itu adalah hari ulang tahun Zakiah Nurmalah. Arai terdiam, ia menyimpan puluhan juta ton rindu pada gadis melayu yang teramat ia Cintai itu. Kau ingat, kawan, apa yang terjadi saat Arai menelpon Zakiah di hari ulang tahunnya?

Arai : Halo...
Zakiah : Ini siapa?
Arai : Ini Arai!
Zakiah : Arai?
Arai : Iya.. ini Arai, Arai..!
Zakiah : Dasar tak tahu malu! kau tahu ini jam berapa?!
Ini yang kau sebut lelaki melayu yang sukses di negeri orang?
Ini yang kau sebut orang melayu berpendidikan?
Ini jam Dua Pagi! Dasar Udik..
Arai : Selamat Ulang Tahun, Zakiah.
Suasana enjadi hening..
Arai : Halo..
tuttt.. tutt.. tutt...

"Kau dengar, boy Zakiah bilang apa tadi? "
Tanya Arai yakin pada Ikal.

"tentu,boy. Dia mencampakkan mu untuk kesekian kalinya, kan?"
Terus Ikal, dengan yakin.

"Tidak,Boy kau dengar tadi. Zakiah masih mencintaiku, boy!"
Semua terdiam.

Itu dia, penyakit gila nomor tiga belas : tidak bisa membedakan apa itu marah dan apa itu cinta.

Itulah, kawan. Yang membuat aku bangga dengan mereka, sahabat-sahabat jauhku itu. Perjuangan mereka mencari cinta sejatinya tiada matinya. Ikal, yang hingga Padang bulan belum juga mendapatkan indahnya cinta A Ling. Pulang dar Paris, hanya menjadi pelayan di sebuah warung kopi milik pamannya yang sakit selangkangan dan cerewet.
Pelajaran moral nomor tiga belas : Kuliah jauh-jauh ke paris, belum tentu bisa jadi oknum pemerintahan.

Tapi aku bangga dengan kawanku Arai. Kabar terakhir yang kuterima dari Maryamah Karpov. Kalau Cintanya bersama Zakiah Nurmala telah berhasil diwujudkan dalam sebuah pernikahan. Benar, boy. Arai sudah berbahagia dengan Zakiah Nurmala sekarang. Selamat, Kawan. Tapi maaf, boy. Aku tak sempat datang saat pernikahan kalian. Ku yakin, pasti kau menyewa Orkes Melayu Bang Zaitun untuk mendendangkan lagu-lagu melayu dan Rhoma Iramamu, disana.

Kawan, kalau kau cermati. Mengapa tulisanku berbeda?
Terinspirasi dari Andrea Hirata, ya itu idolaku.
Unik dan tidak monoton. Itu juga yang buat aku gila dengan buku-bukunya.

Pelajaran moral nomor satu : Semoga kisah cinta Arai dan Zakiah akan terwujudkan pula olehku.

Posted in | Leave a comment

Penyakit Gila Nomor Sembilan Puluh Sembilan

Saat ini bathin ku mulai tersiksa. Terkulai lemas merindukan salah satu bintang diantara berjuta bintang di kesunyian malam. Aku mengerti bintang itu tak pernah lagi melihatku. Enggan. Itu katanya. Bintang itu semakin jauh, jauh, dan lebih jauh lagi.

Nyaris Menghilang.
Seperti itu pula nyawaku sudah kuperkirakan lebih dari remuk, terpaku, dan hening. Tak bisa kutepikan rasa ini. Rasa nyata, namun semu. Mungkin sekarang aku sudah terkena penyakit gila nomor sembilan puluh sembilan : tak tahu apa arti nyata dan semu.

Rasa ini nyata, senyata dulu, saat semua disini. Saat bintang masih dipangkuanku, masih mesra bersandar dipundakku. Itu nyata. Namun, tak pernah adanya ucapan, perkataan, hingga aksi dan reaksi, yang semakin meyakinkan ku, kalau rasa ini juga semu.

Cukup menderita saat ini aku dibuat oleh perasaan ku sendiri. Detak demi detak jarum jam pun menertawakanku. Aku tahu apa yang mereka inginkan :
"Pergilah kau, buang jauh semua rasa itu."
Beratus kalimat seperti itu menghujam jantung ini, per detiknya. Mati, aku.

Aku, Tetaplah aku.
Aku seorang anak manusia yang keras. Yakin dengan apa yang akan menjadi jalanku. Meski itu derita, tak apalah. Demi sinar semu yang menyinari. Menyinari tempat lain.

Detik ini,
Keletihanku makin menggila. Gila. Gila. Gila. Murka ku pun sudah diambang batas. Aku lelaki! kenapa aku bodoh seperti ini.

Aku Suram.
Aku bodoh.
Aku hilang.
Oke, aku menghilang.
Insyaallah.

Posted in | Leave a comment

Visualisasi Terakhir

Melihat wajahmu didalam sebuah media Visual, menyiratkan kebahagiaan semu untukku. Tatapan itu, masih seperti yang dulu. Matamu yang indah, alis mu yang rapi, dan bulu mata yang cantik. Persis saat terakhir kau menatapku. Senyuman tu. Ya, jelas tak ada yang lebih indah dari senyuman itu. Senyuman yang indah. Cantik. Mungkin, lebih cantik lagi.

Sekilas dirimu yang pernah menjadi bagian dari perjalanan masa depanku, kau teramat indah. Keindahanmu yang terpancar, tak kuasa membuatku semakin tak mengerti mengapa kau begitu indah. Tatapan terakhir darimu, yang selalu ku ingat ketika kau melengkapi indahnya tatapan mu itu dengan sebuah senyuman yang tak akan pernah kulupakan. Mungkin, itu yang terakhir.

Ya, yang terakhir darimu, Sayang.

Posted in | Leave a comment

Lelaki Perindu

Suatu hal yang tak pernah kubayangkan, ketika suatu hari kuterima kenyataan, Buruk. Bisa kupastikan, mungkin aku akan langsung terjatuh, jari-jariku lemas, fikiranku melayang, ragaku terbang jauh dan sangat jauh, mataku terpana, dan aku akan berkata"Ini mimpi, Tuhan."

Sekarang, kita tak lebih dari dua manusia yang tak saling kenal, tak saling melihat, dan tak saling tahu siapa kita masing-masing. Namun, hebatnya kita menyimpan rindu yang sama. Ya, Aku yakin itu. Hanya saja, rindumu telah bercampur dengan emosi dan kebencian. Jutaan fitnah yang menghampiripun seakan memastikan, bahwa kita telah usai. Sejauh ini, aku hanya berfikir bahwa ini adalah ujian.

Aku tak dsapat lagi melihatmu, apalagi menyentuhmu. Merindukanmu pun sebenarnya tak ingin kurasakan. Aku mencoba sekeras hati melawan rasa ini. Dimana aku tahu, tak kan ada lagi rindu nyata untukku. Semuanya luluh bergeming seiring dengan datang nya skenario-skenario baru yang menghampiri. Menjatuhkan, menghancurkan, dan mematikan.

Tuhan tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, memang mereka yang lebih kuat. Hantaman pada batu karang yang lunak dan goyah. Harusnya Tuhan tahu apa yang harusnya menjadi penjelasan.

Aku benci hal seperti ini, aku gundah menyaksikan tontonan konyol yang mempertontonkan diriku. Adakan jalan cerita baru yang akan kutemui nanti?

Lewat tulisan-tulisan seperti ini, aku menyampaikan ribuan rasa rindu yang sungguh menggumpal di dada. Aku merindukan sosok yang telah termakan rayuan palsu. Sudah tak kuasa lagi aku menahan rasa seperti ini. Sudah habis rintihan hati ini memanggil namamu. Suara lirih ini sudah lebih jauh dan terbungkam.

Apalagi yang harus kukatakan. Aku ingin melihat wajahmu lagi, menyentuhmu lagi. Namun ke tak kuasaan diriku kini, menerima kenyataan hatiku yang sudah kau buang. Kau isi lagi dengan hati yang baru, lebih hebat, lebih gagah, lebih menawan, jauh dari aku. Ya, bukan aku.

Posted in | Leave a comment

Separuh Aku

Aku melamun, termangu, dan terdiam. Jiwaku semakin terhenyak. Entah sudah berpa gumpalan emosi yang kupendam. Aku tahu apa yang aku lamunkan. aku pun mengerti mengapa aku begini. Terdiam hening setiap saat. Seakan aku mencari, dimana diriku sekarang. Aku memang bukanlah aku, dan tak akan pernah menjadi aku. Bila kuterus begini. Ragaku kicau bersuara, namun hatiku tak sepenuhnya ada. Aku yakin, "Aku" sedang terbang ke tempat yang jauh, bersemayam disana, dan buntu dipersimpangan. Dimana "Aku"? Kembalikan "Aku" pada diriku, Tuhan.

Apa yang aku fikirkan semakin membuat jiwaku kosong. Aku merasakan, "Aku" semakin jauh dengan diriku. Terlalu cepat diriku rentah, terlalu dini "Aku" musnah. Dosa yang menggumpal dinadiku, mungkin sudah akan pecah secepatnya. Terlebih, dusta ini semakin mengikiskan harapanku untuk menemukan, "Aku" lagi. Aku yakin bahwa "Aku" telah keluar dari jalan persimpangan buntu, pergi jauh, lebih jauh, dan sangat jau dari diriku sekarang.

Aku sangat merindukan "Aku". Aku rindu rindu semua yang pernah "Aku" rasakan bersama diriku. Aku rindu memeluk diriku sendiri, dan rindu semua yang ada pada "AKu". Dosakah aku apabila merindukan, "Aku". Ataukah lebih hina lagi jika kuingin bersama diriku, lagi.

Aku merindukan dikala "Aku" menggenggam halus hatiku. Merasakan setiap kristal-kristal lembut yang ada didalamnya. Menikmati setiap butiran-butiran dahsyat yang tak terlupakan. Menjaga, merawat, dan melindungi "Aku" dalam keheningan bulan.

Tapi, apakah benar. Sekarang, "Aku" bukanlah aku yang dulu. "Aku" telah pergi bersama jiwa yang lain. Jiwa yang putih sutera dan sesempurna ciptaannya. Tidak! tidak! aku yakin dan percaya, "Aku" masih terkunci didalam hatiku. "Aku" masih tersisa didalam lubuk hatiku yang teramat dangkal. Itu artinya, "Aku" sepenuhnya masih milikku, hanya saja belum bisa kutemukan saat ini.

Ntah sekarang apalagi yang harus kucoba. Tak terhitung berapa huruf yang kutulis demi, "Aku". Berapa ton cinta yang kudambakan dari, "Aku". Aku sayang "Aku". Aku cinta "Aku". Dan kuinginkan "Aku" kembali lagi bisa bersamaku, dan tersenyum untukku. Karena Separuh Aku, Dirimu. . .

Posted in | Leave a comment

Sayang

Kau ingat, "Sayang" kapan terakhir kau lihat aku
Kau tersenyum untukku, kau pegang lembut pipiku
Kau genggam erat tanganku dan kau cium mesra cintaku

Teringatkah engkau, "sayang"
Saat terakhir kau lambaikan tanganmu untukku
Kau cium ikhlas tanganku
Dan kau sandarkan kepalamu dipundakku

Ingatkah kau, "Sayang"
Saat terakhir kau panggil aku Sayang
Kau terakhir katakan Sayang padaku
Dan terakhir kali kau peluk sayang semua cintaku

Apakah aku berdosa, "Sayang"
Ketika kurindukan tawamu untukku
Saat ku kenang tangisan kita berdua
Kurindukan wajah cantikmu
Aku rindu tutur kata lembutmu
Dan aku rindu kamu. . .

Apa yang bisa kulakukan saat ini
Memeluk rinduku untukmu
aAtau memeluk semua kedustaan yang telah terjadi
Aku rindu semua yang kau milikki, "Sayang"

Posted in | Leave a comment

Aku Pergi

Kau membenciku sekarang
Kau jauhi aku karena takdir yang begitu kejam untuk kita
Kau buat kesuraman diriku bercampur dengan lengkapnya hitam diatas hitam
Semua jemariku lemas manakala aku merindukanmu
Aku rindu saat-saat merpati terbang tinggi
Aku rindu ketika bunga mawar bermekaran
Dan aku rindu lagu anugerah terindah itu

Putus nadiku kini ketika kuingat semua itu
Bongkahan es kutub utara mencair, tak relakan aku merindukanmu
Kelelawar menghantuiku pada kegelapan
Ketika kusebut namamu dalam sepi

Kesepian ini ciptaan ku sendiri
Aku yang terlebih menghempaskan jiwamu
Kuremukan jantungmu, dan kuracuni fikiranmu
Namun semua ini bukan inginku
Kateika rasa cinta pergi diiringi dengan air mata
dan rasa sayang semakin pudar ditelan teriknya sang mentari

Hari ini dan detik ini pula kenyataan aku kutelan
Merpati itu telah mati dibunuh
Mawar merah telah berubah menjadi mawar hitam
Dan takkan ada lagi bisikan lagu anugerah terindah
Yang ada lagu hening darimu.. "Aku Pergi.."

Posted in | Leave a comment

Noah Born To Make History : Palembang

Jum'at, 12 Oktober 2012
Meet and Great Sahabat Noah Palembang
















Ini saat kami diberi kesempatan buat foto-foto langsung bersama personel Noah :





Sabtu, 13 Oktober 2012
Konser Noah Born To Make History, Palembang


Selagi nungguin konser mulai, saya sempat mengabadikan moment-moment indah itu..







Sekitar pukul 20.30, akhirnya konser yang kami tunggu-tunggu dimulai.

ini kak ikhsan waktu lagu Cobalah mengerti,




kalo ini, siapa lagi kalo bukan si kalem, Uki,


Kalo ini, sang maestro, waktu dateng tiba-tiba meluncur dengan kacamata keren nya itu. Ariel.



Dan ini, si bapak yang alim. ya, Lukman Hakim sang lead guitar.


Para penonton saat itu sangat menikmati lagu demi lagu yang Noah bawakan.

KOnser semakin indah dan megah dengan semaraknya lagu-lagu yang Noah lantunkan malam itu.










Kalo ini, gaya nya Uki, gila maen gitarnya emang tiada duanya.




Saya pun tak absen untuk menikmati indah nya malam itu, ya Indah sekali


Dan akhirnya Kami para Sahabat Noah Palembang, merasa sangat puas dan amat menikmati setiap lantunan yang terdengar begitu indah ditelinga kami, tentunya segala tentang Noah.





Posted in | Leave a comment

Masih di, Bahasa Surga

Gue pria Musafir -Muka sama dengan fir'aun-, berusia 17 tahun, dan baru kemaren dapet KTP pertaa gue. 3tahun bersekolah di Madrasah, setiap hari selalu gonta-ganti mobil buat ke sekolah. Ya, mobil angkot maksudnya. Kadang yang merah, kuning, ijo, bahkan pink (itu angkot mana?). Yang ditebengin pun tiap hari gonta-ganti. Ada anak SD, SMA, cewek cantik, om-om genit, sape nenek-nenek gaul. Tapi itu bukan nenek gue, sumpah. Gue berasal dari keluarga yang kaya. Bener, kaya monyet, kaya sapi, kaya apa aja deh. Dan Raya. Indonesia raya mungkin.

Lama hidup di madrasah itu sangat gado-gado banget rasanya. Menemukan banyak pelajaran yang seharusnya jangan gue pelajari seuur hidup. Lagi-lagi dan lagi-lagi bahasa Arab.! Mungkin kalian berfikir, kenapa gue gak bosan dengan tema yang gini-gini aja. Simpel memang, karena inilah sesuatu yang gue paling gak suka, namun cukup menjual. Sudah pernah baca tulisan gue yang judulnya "Bahasa Surga", ituloh, yang tulisan terfenomenal 2012? iya itu tentang bahasa arab juga.

Sampe sekarang gue masih selalu dan always cenat-cenut, kembang-kepis, kolor-sapi, kalo lagi dihadapkan dengan situasi pelajaran ini. Bayangkan saja, setiap gurunya masuk, belum duduk, belum berkedip, dan belum bernapas, dia udah langsung bilang "*&^%$%^&#,,...". Apaan tu? Iya, maaf teman, gue bener-bener gak tahu dia bilang apa. Yang gue tahu cuma, saat kalimat singkat yang biasanya diucapkan teman-teman sebagai jawaban dari pertanyaan guru tadi. "na'am". Ya, cukup itu saja yang gue tahu. Semua teman memang pinter bahasa Arab, lah gue? cuma pinter gonta-ganti kolor aja.

Bicara asalah teman yang pinter bahasa Surga.
Satu teman yang berasal dari IPK -sebuah jurusan keagamaan-, dan kelas 12 ini dia hijrah ke IPS. Pengaruh tidak enak memang sangat menghantui gue saat dia berada dikelas. Wally, namanya. Kelas 11 kemarin gue udah cukup menderita dengan adanya sederet hapalan dari pelajaran ini. Gue paling gak tahan kalo udah lihat Welly berkomat-kamit dan berbicara dengan bahasa yang sama sekalih tidak gue mengerti. Dalam hati gue berkata, "Cabut mulutnya, Tuhan".

Satu lagi, temen seperjuangan dikelas. Seorang pria berambut seperti duren setengah mateng, berkaca mata, kumis nya seksi, tapi tetep ngeselin. Dia juga pinter, 3 tahun selalu jadi juara kelas. Harusnya kan kalo gak ada dia, kan bisa gue yang jadi..... tetep juara 20-nya. Dia seorang ustadz yang unik. Unik pake banget malah. Pernah liat pak ustadz yang gila maen game online? kalo belum, segera cari dikelas gue. Temukan lelaki yang dicikan diatas. Dia hobi banget maen gae balap, fight, hingga xxx. Pernah sewaktu itu dia sedang tepergok sedang bermain Prince of Persia, dan sedang dihadapkan pada wanita yang berpose ciut-cuit dilayar hp-nya.

Gue tahu, Hakim.Dia tu orangnya males belajar dirumah. Tapi kok pinter si?. Jadi teringat dengan siswa tentangga yang kerjaannya tidur dikelas, namun dia bisa rangking. Ya, itu mitos yang santer dimasyarakat madrasah ini. Tapi faktanya adalah, gue akan selalu nyaman kalo lagi disisi Hakim. Setiap pulang sekolah gue pasti selamat sampe tujuan. Soalnya dia selalu ngaji, baik dimana dia berada.

Pernah suatu kali gue denger cerita dari temen sekelas yang lainnya.Waktu mengikuti sebuah lomba, Hakim masih menyempatkan diri buat ngaji. Padahal lomba diadakan ditempat yang minoritas muslim. Tapi kali itu temen-temen udah ngerasa gak nyaman, karena mereka takut dituduh teroris.

Satu hal lagi dari ke absurd-an si Hakim.
Waktu ditempat perlombaan, Hakim yang gak bisa lepas dari kacamata nya, tiba-tiba membuka kacamatanya. Mungkin karena ada debu yang masuk ke dalam matanya. Eh, ternyata Hakim berkata demikian :
" Aku takut khilaf lihat paha cewek-cewek itu"
sebuah jawaban yang fenomenal yang dikeluarkan seorang ustadz indie. Disini gue simpulkan, kalo tingkat cabulisme orang ini cukup lumayan.
Gak percaya? Masih perlu bukti?
Hakim pernah bilang gini :
" Kenapa ya, giliran udah mati aja dicium. Kok waktu hidup kagak ada yang mau nyium?"
Ternyata? Hakim normal juga yah?

Atau, si Hakim pernah ngajak gue berenang. Gue sungguh gak ngebayangin, kalo berenang sama Hakim. Mungkin dia akan tutup mata sepanjangan. Atau nyelem sambil ngaji, gak nimbul-nimbul lagi. Untungnya, peristiwa itu tak benar-benar terjadi.

Sekarang kita tinggalkan dua lelaki tadi yang sangat bisa membuat hari-hari gue bersama bahasa Surga semakin suram. Sekarang, yang mesti gue fikirin itu adalah bagaimana caranya mempertahankan sia-sisa napas gue dan nyawa terakhir gue dikelas bersama pelajaran ini? sumpah udah kagak tahan! pake banget! kagak bohong!
Belajar kayak gini emang banyakin dosa aja. Udah sering ngelawan guru, ribut, dan paling pinter cari-cari lasan buat kabur dari pelajaran satu ini. Mulai pura-pura dipanggil guru lain, hingga pura-pura boker ditempat.

Posted in | Leave a comment
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.