Archive for November 2012

Abdul Hakim Bin Zainal Abidin

Bertinggi badan tak lebih dari 170cm, berkaca mata lumayan tebal, dan berkumis seksi nan menggoda. Ditambah dengan rambut cepak mengembang, persis duren setengah matang. Terlahir dari keluarga yang religius dan faham agama. Kau tahu, kawan, siapa namanya?. Abdul Hakim bin Zainal Abidin. Subahanallah, elok benar nama itu. Cerminan nama islam yang tiada tara.

Aku cukup mengenalnya. Tiga tahun di Madrasah Aliyah- setara SMA, riga tahun pula ia menjadi presiden diKelas. Sebenarnya aku heran, kebanyakan tiap kelas memilih ketua kelas yang sangar, dan siap menggertak para begundal-begundal nya dikelas. Tapi, Hakim malah tak ada sangar-sangarnya, bahkan wajahnya menggoda, untuk ditertawakan. Parasnya kocak. Suaranya tak seperti orang dewasa, dan cenderung berada pada jalur kebimbangan antara baligh atau belum.

Seperti kukatakan diatas, ia lahir dari keluarha yang religius. Suara nya kalau sedang mengaji, subahanallah, mampu membuat rumput bershalawat, ilalang berdzikir, dan tukang mabuk bertobat. Aku yakin itu. Ketenangan bathin pernah kurasa, waktu makhluk ajaib ini mengaji. Dia juga mungkin termasuk orang yang bisa buatku secepatnya bertobat. Tapi aku bukan pemabuk, kawan.

Kalau Hakim sudah mengaji, dunia serasa hanya milik dia dan mulutnya. Tak akan bisa kau hentikan. Meskipun, guntur menggelegar, atau kucing mengeong. Alunan tajwidnya, bukan main dan bukan buatan, kawan, elok. Hakim mengaji dimanapun dia berada. Dikelas. Kelas kalau satu hari tanpa mengaji, matilah kami diceramahinya. Dijalan. Sepanjang jalan manapun yang ia lewati, ia pasti mengaji. Batu dan jalanan kuyakin mendoakan setiap perjalanannya. Kalau berjalan dengan nya aku merasa aman, ia bak kekasihku yang menjagaku dengan cara yang lain dari pada yang lain.

Tapi, aku pernah merasa takut berada dekat dengannya. Ketika ia tetap nekad mengaji di tempat yang mayoritas non muslim. Aku cuma khawatir, Satu yang aku khawatirkan : takut dianggap teroris.

Masalah otak, jangan kau tanya. Orang ini termasuk jenius. Orang jenius yang pernah kutahu, lahir dan besar untuk ku kenal. Tiga tahun sekelas dengan nya, selalu ia yang jadi juara kelas. Tak pernah ia berikan juara kelas itu padaku. Setiap ilmu mudah ia serap, dengan baik dan diamalkan. Bukan main kau, kim, cocok dan ideal buat menjadi seorang pemimpin.

Satu hal lagi, Hakim layaknya manusia biasa, ia tak dapat menghindari dari masalah cinta. Pak Ustadz satu ini mengagumi seorang wanita yang cantik rupawan, yang kuyakin dicintainya. Alhamdulillah, tak seperti yang aku duga, ternyata Hakim masih suka wanita. Hakim sering bercerita denganku tentang wanita muslimah yang ia kagumi itu. Mungkin ia berharap untuk mendapatkan masukan-masukan konyol dariku. Kusarankan padanya untuk segera mengungkapkan perasaan suci itu dengan cara lelaki. Tapi klasik sekali alasan nya : Malu Pacaran. Mungkin ia takut menjadi bulan-bulanan olokan teman sekelasku, yang perlu kalian tahu, kelas kami menganut sistem persamaan gender. Lelaki dan peremouan, sama besar, mulutnya.

Namun, seorang yang baik hatinya macam makhluk ajaib ini, mungkin akan dilancarkan segala urusannya oleh Allah. Terkadang ia membuat aku kesal dengan omelannya. dengan khas juga karena masalah sepele : aku ribut dikelas, jam pelajaran. Atau dia sering naik pitam sendiri, karena banyak dari kami yang suka minggat saat jam piket kelas. Barang siapa yang tak piket kelas, dan tak menuruti tata tertib yang ia buat se-enak dengkulnya sendiri, kami akan didenda olehnya. Menyebalkan sekali aturan itu. Dengan sistem otoriter ia mengatur kami. Kejam kau, Kim.

Namun, aku tersadar. Di Negeri yang biadab ini, jarang kutemukan pemimpin yang tegas dan bersedia mengatur langsung anak buahnya yang begundal-begundal. Ketegasannya untuk mensejahterakakan kehidupan kami dikelas. Luar biasa, bukan buatan. Cakap sekali kepemimpinanmu, elok kewibawaanmu, dan bukan main caramu membimbing anak buahmu kejalan yang benar, Abdu Hakim bin Zinal Abidin.

Posted in | Leave a comment

Pembodohan Diri

Waktu sedang bermain didepan kobaran api. Melilitkan cinta yang tak tenang, dan membelenggu perasaan yang hambar.

Waktu sedang bermain didepan remangan kesunyian. Menjawabkan sebuah tanya yang tersirat, dan mengecoh sebuah ketentraman jiwa.

Jawaban atas waktu tentang apa yang akan terungkap. Sudah jelas, sekarang. Dirinya bersama yang lain.

X : Dirinya?
Y : Benar!
X : Hatinya?
Y : Tidak!
X : Yakin?
Y : Masih, Aku!
X : Bodoh!
Y : Tetap! Diam! Diam!

Ku yakin sesuatu itu yang kini terselubung diantara jiwanya, itu aku. Dia bersama yang lain. Tapi hatonya, aku. Dia bergandengan dengan yang lain. Tapi dirinya, aku. Dia berpelukan dengan yang lain. Tapi dekapannya, aku. Dia berciuman dengan yang lain. Tapi cumbuannya, aku.

X : Dasar tolol!
Y : Tidak!
X : Buang semua itu!
Y : Lebih baik menjadi Gay!
X : Masih ada, Allah.
Y : (Terhentak)

Kuharap aku bisa membuat waktu terbungkam. Mendiamkan, dan mendiktrin waktu agar berpihak padaku. Waktu, Kau lihat itu! lihat! Dia tertawa bersama seorang yang bergelut dengan nafsu.

Dia tertawa berdua, bercanda bersama. Ah! Muak! Cuih! Buat apa? Apa? Senyumannya masih berbekas, tepat didepan mataku.

Birahi!
Konyol!
Sesaat!
Bangsat!
Keparat!

Posted in | Leave a comment

Gado-Gado Bulan Oktober

Pernah dengar lagu Green Day yang judulunya Wake me up when september ends? Mungkin lagu yang menceritakan akhir dari sebuah peristiwa dibulan september. Tak jauh berbeda dengan gue, "Start and finish on oktober" iya. berdanya cuma sebulan kan? jadi terpaksa gue ngubah judulnya. Terlihat tidak konsisten ya judulnya? ah, tapi suka-suka yang nulis dong.

Di bulan oktober 2012 ini memiliki sejarah sendiri dalam perjalanan hidup gue. Mulai dari A sampe Z, gue rasa campur aduk dibulan ini. Mulai dari kegirangan, hingga garuk-garuk tanah.

Pertama, ini sejarah baru dalam hidup gue. Gue bisa bertemu langsung dan ngobrol sama personil NOAH. Band fenomenal itu. Gue berkesempatan langsung buat nonton, ngobrol, dan berfoto bersama mereka. aahh indahnya dunia. Sebenarnya tak ingin kurelakan waktu berjalan secepat itu.

Mungkin cuma itu yang senang-senang gue dibulan oktober. Hah? cuma segitu? iya, segitu.

Lanjut aja ke masa-masa suram gue. Berat ni mau cerita. Tapi, okelah. Pertama, gue harus melepaskan masa hubungan gue. Dengan kata lain, gue ber-transformasi dari masa pacaran ke fase jomblo, mengenaskan. Inilah fase sulit dalam dunia persilatan, hidup gue. Gue diharuskan sendiri dalam segala hal. Ah cukup, kalo diteruskan, kau akan semakin terlihat bencong, Rio.

Hari-hari pertama gue sebagai fakir cinta, biasa saja. Hari kedua, biasa kok masih. Haro ketiga , GARUK-GARUK TANAH. Namanya juga kagak ada yang perhatiin kan, gue ngelantur kagak jelas, sana-sini pulang malem, keramas 4x sehari, boker 30 menit per jam, garuk-garuk tanah, makan singkok, kentut, terus boker lagi.

Banyak temen-temen yang bilang kalo gue ngenes banget. Nggak ah, biasa saja. Ada juga yang bilang, gue salah satu jomblo yang gak laku dipasaran. Gue diem. Parahnya lagi, sekarang beredar kabar kalo gue homo. Alasan nya simpel, karena gue gak mau sama cewek yang kemaren naksir gue. Ditambah gue dibilang kagak normal.

Segitu hina nya seorang fakir cinta?

Bicara hal yang sedikit absurd lagi tentang cewek yang kemaren naksir gue. Maaf, kawan, gue bukan nya sombong, namun gue sendiri hendak membawa nya periksa mata, karena suka dengan orang yang salah. Suatu hari dia ngajak ketemuan di tangga deket kelasnya. Dan pas ketemu. Jeng.. jeng.. jeng.. Sayang sekali pemirsa, tuh cewek pake behel! ohh, Tuhan.

NN : KAk rio lebih ganteng ya kalo aslinya..
Gue : hah! periksa mata dulu dek.
NN : beneran kak, adek gak bohong
Gue : ( ooh Tuhan, kenapa aku harus dipertemukan dengan monster bergigi kawat ini?)
Dek, kakak sakit perut, kakak duluan ya, mau boker, sumpah
(Gue ngilang)
NN : :(

oke, lupakan seorang monster bergigi kawat yang cantik itu. Balik lagi, sekarang gue bener-bener absurd. Menghabiskan waktu gak jelas. Baca-baca novel absurd, nulis-nulis kagak jelas, ujung-ujung nya garuk-garuk tanah juga. Gue jadi males makan, kecuali laper. Dan gue gak pernah tidur, kecuali kalo ngantuk.

Waktu cepat sekali berlalu, hingga mereka yang pergi dan datang sili berganti, telah dipersiapkan Tuhan untuk mengisi hari-hari gue, lagi.

Ohh.. Oktober, Don't come back again, please.

Posted in | 2 Comments
Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.